Berita Mahkamah Agung

MAHKAMAH AGUNG NEWS

Mahkamah Agung Republik Indonesia
  • Tingkatkan Kualitas Kepemimpinan Hakim Perempuan, Bphi Gelar Seminar Internasional

    Jakarta-Humas: Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) menyelenggarakan seminar international tentang Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Hakim Perempuan Menuju Badan Peradilan yang Agung pada Jumat (26/04) di hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H.

    Hadir sebagai narasumber yaitu Ketua Federal Circuit and Family Court of Australia Justice William Alstergren, Hakim Mahkamah Perseketuan Malayasia Justice Datuk Hanipah binti Farikullah, hakim dari Federal Circuit and Family Court of Australia Justice Suzanne Chriestie, Presiding Judge of the Regional Trial Court of Manila Judge Rosalyn M Lojas, dan Psikolog Carly Schrever. Selain itu hadir pula dua orang penanggap pada seminar internasional ini yang juga pakar di bidangnya, yaitu, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Bagus Takwin, M.Hum, dan Konselor pada Biro Kepegawaian Mahkamah Agung Mochamad Mirza, S.Psi.

    Sebagai informasi, BPHPI merupakan satu-satunya organisasi bagi Hakim Perempuan Indonesia. Ia dideklarasikan pada 12 Januari 2024 lalu. pendeklarasian ini disaksikan oleh Ketua Mahkamah Agung, Ketua Umum IKAHI dan sejumlah Hakim Agung negara sahabat. Perhimpunan yang berada di bawah naungan organisasi Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) beranggotakan ribuan hakim perempuan dari seluruh Indonesia.

    Cikal bakal lahirnya BPHPI merupakan tindak lanjut dari ditugaskannya 10 Hakim perempuan Indonesia oleh Ketua Mahkamah Agung untuk menghadiri pertemuan Hakim Perempuan se-dunia pada Maret 2023 di kota Marrakesh, Maroko.

    Seminar internasional ini merupakan kegiatan pertama sejak dideklarasikannya. Ketua Mahkamah Agung mengapresiasi terselenggaranya Seminar Internasional ini. Karena menurutnya, di usianya yang baru seumur jagung, BPHPI sudah mampu menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema yang sangat menarik dan mampu mendatangkan para narasumber dan penanggap, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Ia berharap kedepannya, akan ada banyak seminar internasional lainnya yang mengangkat isu tentang integritas dan kemandirian hakim.

    Hal senada dituturkan oleh Ketua Umum IKAHI Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. ia sangat mendukung dilangsungkannya seminar yang mengangkat isu kemandirian hakim khususnya terkait Hakim Perempuan. Karena menurutnya, data saat ini jumlah hakim perempuan sebanyak 2.211 orang dari total 7.729 hakim seluruh Indonesia atau sekira 29 persen. Dari 29 persen tersebut, hanya 24 persen yang telah menduduki jabatan pimpinan pada 4 lingkungan, bahkan untuk Tingkat banding jumlahnya relatif lebih kecil yaitu rata-rata di bawah 20%. Berdasarkan data tersebut Representasi kepemimpinan hakim perempuan saat ini belum sepenuhnya ideal, sehingga diharapkan melalui seminar ini akan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi peningkatan kepemimpinan Hakim Perempuan.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua BPHPI Dr. Nani Indrawati, S.H., M.Hum. menyatakan bahwa meningkatkan representasi dan kepemimpinan hakim perempuan pada badan peradilan Indonesia merupakan agenda terpenting yang akan menjadi fokus dan agenda kerja BPHPI dalam beberapa tahun ke depan.

    Salah satu pendekatan yang akan digunakan oleh BPHPI untuk melaksanakan agenda tersebut, menurut Nani adalah dengan mewujudkan kesejahteraan hakim yang menyeluruh (holistik), bukan hanya bagi hakim perempuan, tetapi bagi seluruh hakim di Indonesia.

    Lebih lanjut ia menyatakan pula bahwa kesejahteraan hakim bukan hanya terbatas pada besaran tunjangan kinerja, fasilitas dinas, serta jaminan kesehatan yang disediakan oleh negara untuk hakim, namun juga yang sangat mendasar dan dibutuhkan adalah lingkungan kerja yang sehat, yang akomodatif terhadap kebutuhan setiap individu hakim yang ada dalam badan peradilan.

    Seminar internasional ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Yudisial, para Ketua Kamar Mahkamah Agung, Ms. Penny Williams, PSMMs. Penny Williams, PSM Duta besar Australia untuk Indonesia dan Mr. Craig Ewers (AIPJ 2), para hakim perempuan nasional dan internasional baik secara daring maupun luring. Seminar internasional ini bisa diikuti pula oleh masyarakat Indonesia dan dunia melalui kanal youtube Mahkamah Agung. (azh/RS/Eva/Photo:Sno & Alf)

  • Kma : Pengembangan Sipp Versi 5.5.0 Dan Siap Ma Terintegrasi Dilakukan Oleh Putera-puteri Terbaik Badan Peradilan Indonesia

    Jakarta " Humas : Kita semua bersyukur akhirnya berkat ridha Allah dan ikhtiyar maksimal dari kita semua, permohonan kasasi dan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung dapat dilakukan sepenuhnya secara elektronik, terhitung mulai akta pengajuan kasasi/peninjauan kembali tertanggal 1 Mei 2024.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H dalam acara Sosialisasi Nasional dan Peluncuran Awal Pengajuan Upaya Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali Secara Elektronik, pada Jumat 26 April 2024, bertempat lantai 12 gedung Mahkamah Agung.

    Lebih lanjut Ketua MA mengatakan norma pengajuan kasasi/PK secara elektronik telah dirumuskan pada tahun 2022 yang lalu melalui Perma Nomor 6 Tahun 2022. Selaku Ketua Mahkamah Agung, Saya juga telah menerbitkan petunjuk teknis dari Perma tersebut pada tahun 2023 dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 207/KMA/SK.HK2/X/2023 tanggal 12 Oktober 2023.

    Namun, implementasi norma tersebut belum dapat dilakukan dengan segera, sebab perlu dilakukan upaya mengintegrasikan sistem informasi penanganan perkara pada pengadilan tingkat pertama, pengadilan tingkat banding, dan Mahkamah Agung, ujar mantan Kepala Badan Pengawasan MA.

    Dirinya menambahkan Alhamdulillah, upaya tersebut telah berhasil. Saat ini, telah rilis SIPP Versi 5.5.0 dan SIAP MA Terintegrasi. Kedua aplikasi tersebut telah memiliki interoperabilitas atau saling terhubung satu sama lain sehingga dapat mendukung bisnis proses pengajuan kasasi dan peninjauan kembali secara elektronik sebagaimana diamanatkan dalam Perma Nomor 6 Tahun 2022.

    Dan yang sangat membanggakan bagi kita, pengembangan SIPP Versi 5.5.0 dan SIAP MA Terintegrasi dilakukan oleh putera-puteri terbaik Badan Peradilan Indonesia yang tergabung dalam Tim Development Aplikasi Mahkamah Agung.

    Sementara itu Panitera Mahkamah Agung, Dr. Heru Pramono, S.H., M.Hum dalam laporannya mengatakan, semua aplikasi termasuk Aplikasi SIAP Terintegrasi bukanlah aplikasi final yang sempurna dan mengakomodir seluruh kebutuhan pengguna dan proses ideal penanganan perkara.

    Oleh karena itu jika dalam implemtasinya nanti ditemukan berbagai kekurangan, maka hal tersebut tidak dijadikan sebagai alasan untuk meninggalkan aplikasi tersebut, tapi menjadi bahan untuk penyempurnaan. Apalagi, sistem ini dibangun oleh putera-puteri terbaik MA, sehingga peroses update aplikasi bukan merupakan hal yang sulit, ujar mantan Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang.

    Menurutnya untuk suksesnya implementasi kasasi/pk secara elektronik mulai 1 Mei 2024, kami akan menyampaikan sosialisasi secara tatap mula ke seluruh pengadilan di Indonesia yang dikelompokan berdasarkan regional. Kami telah membentuk 3 Tim Sosialisasi sehingga dalam satu waktu 3 Tim itu menyebar secara serentak. Sosialisasi perdana akan dilakukan di Semarang pada tanggal 29 April 2024 dan kemudian disusul dengan wilayah lainnya di Indonesia.

    Ketua Mahkamah Agung berharap, mudah-mudahan perkembangan terbaru ini memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan peradilan terhadap para pencari keadilan.

    Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Bidang Yudisial, para Ketua Kamar pada Mahkamah Agung, Plt. Sekretaris Mahkamah Agung, serta Pejabat Eselon I, II di lingkungan Mahkamh Agung dan para Ketua/Kepala Pengadilan Tingkat Pertama di seluruh Indonesia dan segenap jajarannya yang hadir secara virtual. (enk/PN/photo:yrz,bily).

  • Inilah Para Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Dan Paduan Suara Dalam Rangka Hari Jadi Ikahi Ke-17

    Jakarta-Humas: Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) tahun 2024, Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia menyelenggarakan Acara Puncak Peringatan HUT IKAHI pada Kamis pagi (25/04) di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta.

    Perayaan yang dibuka secara resmi oleh Ketua Mahkamah Agung ini diisi dengan acara Seminar Internasional dan pemberian tali kasih. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan pengumuman para Pemenang lomba Karya Tulis Ilmiah dan Paduan Suara Himne dan Mars IKAHI.

    Lomba karya tulis Ilmiah diikuti oleh empat kategori, yaitu: kategori hakim, dosen, mahasiswa, dan siswa. Sedangkan untuk lomba paduan suara diikuti oleh angggota IKAHI dari Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah.

    Nama-nama pemenang tersebut dikukuhkan dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat IKAHI Nomor: 36/UM.PP.IKAHI/IV/2024 tentang Penetapan Peserta Terbaik Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dalam rangka HUT IKAHI ke-71 tahun 2024. Surat keputusan tersebut ditetapkan pada 22 April 2024.

    Berikut adalah nama-nama pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam rangka hari jadi IKAHI KE-71:

    Kategori Hakim Juara I Romi Hardhika, Hakim Pengadilan Negeri Tanah Grogot, dengan judul Penerapan Diagram Ishikawa dalam Menganalisis Judicial Compensation (Pendekatan Model 5M Terhadap Kemandirian Mengadili dan Kesejahteraan Profesi); Juara II Ahmad Syahrus Sikti, Hakim Yustisial Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI, dengan judul Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja dan Integritas Hakim; Juara III Fikran Warnangan, Hakim Pengadilan Negeri Bobong, dengan judul Hakim: Antara Homo Economicus dan Officium Nobile; Juara Harapan I Zulfikar, Hakim Pengadilan Agama Tembilahan, dengan judul Mendesain Judicial Compensation and Benefits Commission Guna Meningkatkan Kesejahteraan Hakim di Indonesia; Juara Harapan Muhammad Taufiq dan Yudhistira Gilang Perdana, Hakim Pengadilan Negeri Sungai Penuh dan Hakim Pengadilan Negeri Calang, dengan judul Judicial Wellbeing Policy: Mewujudkan Kesejahteraan Mental Hakim untuk Independensi Peradilan Indonesia; Juara Harapan III Mukhamad Athal Rofi Uddin, Hakim Pengadilan Negeri Sambas, dengan judul Masukan Masyarakat Mengenai Rekam Jejak Calon Hakim untuk Mendapatkan Hakim yang Berintegritas: Tinjauan Sistem Rekrutmen Hakim dari Berbagai Negara dan Ide Penerapannya di Indonesia.

    Kategori Dosen

    Juara 1 Zico Junius Fernando, Dosen Universitas Bengkulu, Judul AI Hakim: Merevolusi Peradilan yang Berintegritas, Bermartabat, dan Meningkatkan Kesejahteraan Hakim; Juara II Jonaedi Efendi dan Fifit Fitri Lutfianingsih, Dosen Universitas Bhayangkara Surabaya dan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Judul Konstruksi Relasi Kesejahteraan Hakim dengan Kualitas Putusan yang Berkeadilan; Juara III Agus Adhari dan Henry Aspan, Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi Kota Medan, Judul Konseptual Kesejahteraan Hakim di Indonesia: Separation of Power Menuju Separation of Salaries; Juara Harapan 1 Suwardi, Dosen Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Judul Integritas Dibalik Toga: Meneguhkan Kesejahteraan dan Martabat Hakim untuk Peradilan yang Adil dan Bermartabat; Juara Harapan II Elidar Sari dan Arif Rahman, Dosen Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Judul Hakim adalah Cermin Hukum: Studi Antropo-Legal tentang Martabat dan Masalah Kehidupan para Hakim di Indonesia; Juara Harapan III Yogi Prasetyo, Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Judul Hakim Sebagai Wakil Tuhan (Menggapai Etika Langit Keluhuran Martabat Tinggi). Kategori Mahasiswa Juara I Daffa Ladro Kusworo dan Maghfira Nur Khaliza Fauzi, Mahasiswa Universitas Indonesia, Judul Diskursus Pemenuhan Kesejahteraan Hakim sebagai Pencegahan Judicial Corruption Melalui Rancangan Undang-Undang Jabatan Hakim: Studi Komparatif dengan Negara Amerika dan Kanada; Juara II Hasrullah, Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, Judul Strategi Prebunking Terhadap Potensi Hoaks yang Menyerang Hakim (Sebuah Upaya Preventif Menjaga Marwah Profesi di Era Digital); Juara III Chesaria Anggun Permataningtyas, Putri Shania Azizah Dinnar, Ridlo Ifran Addiasar, Shelma Fatika Candra Kusumaningsih, Mahasiswa Universitas Islam Indonesia(UII) Yogyakarta, Judul Urgensi Pemenuhan Kesejahteraan Hakim sebagai Upaya Menegakkan Integritas; Juara Harapan I Daviena Putri Anjani, Maritza Lasya Darmawan, Mika Abdurrahman Saleh, dan Muhammad Atmakeno Daniswara, Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Judul Pengawasan Hakim Melalui Pembaharuan Sistem Eksaminasi Terintegrasi di Indonesia (Penguatan Badan Pengawasan Mahkamah Agung dan Implementasi Sistem Terintegrasi Eksaminasi Nasional (SITENAS) guna Menjaga Kualitas, Integritas, dan Kredibilitas Hakim); Juara Harapan II Ingrit Dilla Farizna, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Judul Formulasi Judicial Compensation Comission Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Hakim Menuju Lembaga Peradilan yang Sejahtera; Juara Harapan III Raden Rizki Aditya Pratama, Rangga Yudha Pratama, Rey Simanullang, dan Widya Seriati Saragih, Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Judul Urgensi Reformulasi Regulasi Kehakiman demi Mewujudkan Hak Kesejahteraan Hakim Berdasarkan Hukum Progresif. Kategori Siswa Juara I Rachmi Dwi Wiladatil Q.E.S. dan Ineke Dwi Rahma Putri, Siswa MAN 1 Kota Malang, Judul Meneropong Korelasi Integritas, Kesejahteraan dan Putusan Hakim (Studi Literasi Sejarah Islam untuk Hakim Indonesia); Juara II Hakam Aulia Shidqi, Siswa SMA Negeri 1 Takalar, Judul Aplikasi Berbasis Website Judicial Diary Sebagai Transparansi Integritas Serta Keluhuran Martabat Hakim; Juara III M. Nawal Syarif Al Mahzumy (Siswa SMA Assaadah Bungah Gresik), Pradhita Lalhita Santika, dan Talita Abisyta Anaghattha (Siswa SMA Negeri 1 Sidayu Gresik), Judul Mengingatkan Negara: Penyesuaian Gaji Hakim Sebagai Amanah Konstitusi Indonesia; Juara Harapan I Salma Zahra, Siswa SMA Al Masfuriyah Cipondoh Kota Tangerang Selatan, Judul Veritas Kesejahteraan dan Integritas yang Mulia Hakim; Juara Harapan II Akmal Azizan, Siswa SMA Islam Terpadu Al-Kahfi Bogor, Judul Integritas Hakim, Berkah Kesejahteraan, dan Rahma Untuk Semesta; Juara Harapan III Nazwa Mayyada, Siswa SMK Negeri 3 Kota Banjarmasin, Judul Kode Etik: Pembatas yang Benar dan Salah.

    Adapun pemenang lomba paduan suara himne dan mars IKAHI yaitu:

    Juara 1 Pengurus Daerah IKAHI MA Juara 2 Pengurus Daerah IKAHI Daerah Istimewa Yogyakarta Juara 3 Pengurus Daerah IKAHI Banten Juara Harapan 1 Pengurus Daerah IKAHI Kalimantan Selatan Juara Harapan 2 Pengurus Daerah IKAHI Nusa Tenggara Timur

    Selamat kepada semua pemenang, semoga karya-karyanya bisa memberi manfaat dalam proses mewujudkan badan peradilan yang agung. (azh/RS/PNC/photo:Sno & Alf)

  • Di Usia Ke 71 Hakim Indonesia Semakin Memantapkan Eksistensi Dalam Mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung

    Jakarta-Humas: IKAHI (Ikatan Hakim Indonesia) merayakan puncak hari jadinya yang ke-71 tahun pada Kamis pagi, 08.00 (25/04) di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta. Puncak hari jadi ini diberi tema Hakim Berintegritas, Peradilan Bermatabat. Tema ini dimaksudkan bahwa integritas bagi seorang hakim adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar-tawar.

    Perayaan tersebut diisi dengan kegiatan tali kasih dan seminar internasional. Sebelumnya, masih dalam rangka mensyukuri hari jadinya, IKAHI juga telah menyelenggarakan kegiatan donor darah dan ziarah ke makam pahlawan.

    Hadir membuka secara resmi perayaan hari jadi ini yaitu Ketua Mahkamah Agung yang juga menjabat sebagai Pelindung IKAHI Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. Turut hadir pula pada perayaan ini yaitu Wakil Ketua Mahkamah Agung, para Ketua Kamar Mahkamah Agung, Hakim Agung, Hakim Ad Hoc, serta perwakilan para hakim dari seluruh Indonesia yang hadir secara langsung. Acara ini diikuti juga oleh seluruh hakim dan warga peradilan di seantero Indonesia secara daring.

    Dalam sambutannya, Syarifuddin menyatakan bahwa bilangan usia 71 tahun bukan saja menunjukan bahwa IKAHI sebagai organisasi yang telah lama berdiri, namun juga IKAHI menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perkembangan hukum di Indonesia. Ia berharap IKAHI dapat terus memberikan kontribusi positif bagi terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung. Ia juga berharap organisasi IKAHI ke depannya bisa semakin maju dan modern, guna memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para anggota IKAHI di seluruh Indonesia.

    Pada kesempatan yang sama Ketua Umum IKAHI, Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa sebagai organisasi profesi satu-satunya bagi hakim Indonesia, IKAHI terus berbenah mewujudkan visi misi organisasi. Sejak awal berdirinya, kehadiran organisasi IKAHI telah memberi banyak manfaat yang telah dirasakan langsung seluruh anggota tanpa kecuali.

    Kita patut bersyukur, hingga usianya yang ke-71 tahun, IKAHI masih bisa eksis dan terus membersamai sepak terjang hakim Indonesia, sebagai pilar utama lembaga yudikatif, kata Yasardin.

    TALI KASIH DARI HAKIM UNTUK HAKIM Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana IKAHI dalam perayaan hari jadinya rutin menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan sunatan masal dan pengobatan gratis, tahun ini dengan mendasari tekad dari Hakim untuk Hakim maka kegiatan bakti sosial diejawantahkan dalam bentuk pemberian tali asih kepada putra putri dari para Hakim yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini dianggap lebih memberikan manfaat kepada keluarga Hakim Indonesia.

    Selain pemberian tali kasih, pada saat yang sama, acara juga diisi dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung, serta pengumuman pemenang lomba LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) dan hymne & mars IKAHI.

    Pada kesempatan yang sama, IKAHI menyelenggarakan seminar internasional dengan tema Integritas dan Kesejahteraan Hakim: Tren dan Komparasi dari berbagai negara. Hadir sebagai naramsumber yaitu Ketua Komisi Yudisial Prof. Amzulian Rifai, S.H., LL.M., Ph.D., Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Yudisial Dr. Sunarto, S.H., M.H., Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kemenpan-RB Abdul Hakim, Advisor on Capacity Development of Judges, JICA Mr. Yohei Kunii, co Chair of the WJP Rule of Law Research Consortium, Professor at the Univ. of Chicagos Law School Prof. Tom Ginsburg, dan Director of International Affairs National Court Administration, Supreme Court of Korea Dr. Kim Eun Sil.

    Selain para narasumber, hadir pula dua orang penanggap yang juga para pakar di bidangnya, yaitu Anggota Komisi III DPR RI Dr. Hinca I.P. Pandjaitan, S.H., M.H. ACCS, dan Advisor UNODC Ms. Megumi Hara (Bangkok Office). (azh/zh/RS/ photo: Sno, Alf)

  • Ketua Mahkamah Agung Resmikan Lapangan Tenis Mahkamah Agung

    Jakarta " Humas : Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H meresmikan Lapangan Tenis Mahkamah Agung pada Rabu, 24 April 2024 bertempat di lantai 9 gedung Serbaguna Mahkamah Agung.

    Mengawali sambutannya Ketua MA mengucapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan fasilitas lapangan tenis di kompleks Mahkamah Agung.

    Lapangan tenis ini tentunya bukanlah sekadar fasilitas olahraga biasa, tapi juga simbol dari tradisi yang telah tertanam di tengah warga peradilan. Sudah sejak lama, olahraga tenis telah menjadi bagian integral dari kehidupan aparatur peradilan, ujar Guru Besar Universitas Diponegoro ini.

    Dirinya menambahkan, tenis tidak lagi menjadi sekedar aktivitas fisik semata, tetapi juga menjadi ajang untuk membangun persaudaraan, kebersamaan, berbalut semangat sportivitas yang positif.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Tenis Warga Peradilan (PTWP) Daerah, Dr. Drs. Muhammad Yunus Wahab, S.H., M.H, dalam laporannya menyampaikan, lapangan tenis ini merupakan pengganti lapangan tenis yang lama, pengerjaannya sejak 1 September 2022, 2 bulan sebelum PTWP Nasional di selenggarakan di Semarang.

    Menurutnya lapangan tenis ini juga masih terdapat kekurangan, sehingga diharapkan kedepannya akan dibenahi lagi.

    Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PTWP Pusat, Dr. Prim Haryadi, S.H., M.H, Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang perlu di benahi namun kita bersyukur karena kita telah memiliki lapangan tenis sendiri yang berada di lingkungan kantor Mahkamah Agung.

    Lebih lanjut mantan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ini mengatakan, olahraga tenis ini merupakan olahrga resmi yang selama ini dimiliki Mahkamah Agung, yang tentunya dengan keberadaan lapangan tenis ini, diharapkan selain dapat meningkatkan presatasi, bisa juga digunakan oleh satker dari daerah PTWP di wilayah Jakarta baik yang di Tingkat Banding maupun Tingkat Pertama.

    Diakhir sambutannya, Prof. Syarifuddinberharap agar nilai-nilai positif tercipta di lapangan ini, agar fasilitas olahraga ini menjadi wadah kita membangun kebersamaan, sportifitas, serta menjadi tempat di mana talenta-talenta muda peradilan diasah, sekaligus menjadi tempat mana kita bertemu dan mempererat silaturahmi, sehingga ikatan persaudaraan di antara kita semakin kuat.

    Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Mahkamah Agung, didampingi Wakil Ketua Mahkamah Agung Budang Yudisial, Ketua Umum PTWP Pusat dan Plt. Sekretaris Mahkamah Agung.

    Hadir pada acara tersebut, para Ketua Kamar pada Mahkamah Agung, Panitera Mahkamah Agung, pejabat Eselon I Mahkamah Agung, Pengurus dan anggota PTWP Mahkamah Agung, serta para undangan lainnya. (enk/PN/photo: yrz,alf).